Indonesia memiliki variasi rayap tanah yang unik. Namanya Nasutitermes triodiae, sejenis rayap tanah buta yang hanya ada di Merauke, Papua, dan Australia bagian utara. Masyarakat lazimnya mengenali rayap ini sebagai semut.
Di Merauke, daerah para rayap tanah buta ini membikin rumah menjadi salah satu destinasi liburan menarik. Saat berkunjung ke Liburan 1000 Musamus di Merauke, wisatawan bisa menyaksikan sendiri alangkah kokoh dan apiknya rumah buatan rayap tersebut.
Peneliti Balai Arkeologi Papua, Hari Suroto mengatakan rayap demo mahjong ways 2 tanah ini memiliki keahlian membangun sarang dengan cara ventilasi yang baik, sampai ke ruangan di dalamnya pantas fungsi masing-masing. Rumah-rumah rayap ini sepintas mirip Candi Prambanan di Jawa Tengah.
Berdiri kokoh di permukaan tanah, tinggi rumah rayap bisa menempuh lima meter, dan kapabel bertahan sampai puluhan tahun,\\\” kata Hari Suroto kepada Tempo, Selasa 5 Januari 2021. Rumah rayap itu berbentuk mengerucut dengan bagian bawah ditopang oleh tiang-tiang penyangga yang menyerupai lembaran atau format sisi luar dari buah belimbing.
Material rumah rayap tanah ini yaitu pasir kuarsa, tanah liat, dan lumpur. \\\”Sebagai perekatnya, yaitu kotoran dan air liur rayap,\\\” kata Hari Suroto. Rumah rayap tanah itu hanya ditemukan di daerah vegetasi Eucalyptus dan hutan dataran rendah Merauke.
Suku Marind Anim yang tinggal di Kabupaten Merauke menyebut rumah rayap tanah itu sebagai bomi. Padahal seperti itu, rumah rayap ini juga populer dengan nama musamus dan dihasilkan logo Universitas Musamus. Rayap ini hanya ditemukan di Merauke dan Australia bagian utara. \\\”Ini menjadi bukti bahwa pada Papua dan Australia pada masa Pleistosen, pernah menjadi satu daratan,\\\” ucap Hari Suroto.